
Sebagai upaya untuk menggalakkan pertanian berawawasan lingkungan CU Mekar Kasih menggelar Pelatihan Pertanian Terpadu bekerjasama dengan SP2T (Sentra Pengembangan Pertanian Terpadu) Bolu di Suppiran pada tanggal 13-15 September belum lama ini.
Pelatihan yang diselenggarakan dengan konsep TOT (Training of Trainer) ini menyasar Komite, KERABAT, Manajemen dan anggota potensial dari 3 Kantor TP di wilayah Sulawesi Barat yaitu TP Messawa, TP Baras dan TP Tobadak.
Hari pertama pelatihan yang diadakan di aula Paroki St. Giovanni Don Bosco – Suppiran ini dimulai kurang lebih pukul 16.00 Wita dengan animasi mengenai Keutuhan Alam Ciptaan dikaitkan dengan pertanian terpadu yang difasilitasi oleh Bapak Ignas Rantetaruk selaku Project Manager SP2T Bolu.
Alam semesta memberikan kehidupan kepada semua makhluk, termasuk manusia. Oleh karena itu semestinya manusia menghargai keutuhan alam ciptaan Tuhan ini, terutama sebagai makhluk yang dibekali dengan akal budi. Manusia diberi amanah mengelola bumi dengan akal budinya, namun yang terjadi saat ini adalah keserakahan membuat manusia cenderung mengeksploitasi alam secara berlebihan dan meninggalkan kerusakan pada tanah, air dan udara di sekitarnya.
Pertanian terpadu adalah salah satu cara untuk mengolah bumi dan alam dengan bijak dan berwawasan ekologis untuk mengembalikan keutuhan alam yang semakin rusak. Menggunakan kembali bahan-bahan organik dalam pertanian (seperti penggunaan pupuk) memang biasanya tidak instan dampaknya, terutama untuk tanah pertanian yang selama ini diberi asupan pupuk pabrikan. Tapi pupuk organik akan mengembalikan kondisi alami tanah dan mikroorganisme tanah yang membantu kesuburan, sehingga walau baru terlihat hasilnya dalam 1 atau 2 tahun, dampaknya lebih permanen (jangka panjang). Demikian ringkasan materi yang berlangsung sampai kurang lebih pukul 20.30 Wita.
Pada hari kedua dan ketiga, pelatihan dilanjutkan dengan materi mengenai pertanian, peternakan dan penguatan komitmen para peserta untuk menggalakkan pemberdayaan dan pertanian organik di tempat tugasnya masing-masing. Materi demi materi pelatihan disampaikan dengan baik oleh tim fasilitator SP2T lainnya yaitu Bapak Syrilus Tandioga, Bapak Lorensius Palinoan dan Ibu Triwanti.
Untuk menunjang pembelajaran, para fasilitator juga memberi demo pembuatan pestisida organik, pembuatan enzim dan jamu untuk ternak guna membantu proses pemeliharaan dan penggemukan ternak.
Peserta pelatihan yang berjumlah 34 orang mengikuti pelatihan dengan antusias. Banyak pertanyaan yang ditujukan ke tim fasilitator untuk mengulik lebih jauh materi yang disajikan guna menambah pengetahuan bagi peserta yang memang sehari-harinya memiliki usaha di bidang pertanian dan peternakan. Sebagian dari peserta juga merupakan KERABAT pendamping KUBn (Kelompok Usaha Binaan) di TP masing-masing, sehingga wawasan pertanian terpadu ini dapat membantu dalam proses pendampingan anggota.
Pelatihan dirampungkan pada tanggal 15 September setelah makan siang. Pada sesi RTL (Rencana Tindak Lanjut) para peserta diminta untuk membuat rencana aksi setelah pelatihan, baik untuk pemberdayaan pribadi, rencana jenis keterampilan yang akan digeluti/dikembangkan lebih lanjut dan usulan program pemberdayaan untuk kantor TP masing-masing.
Dengan demikian diharapkan pelatihan ini dapat semakin menggiatkan kegiatan pemberdayaan di CU Mekar Kasih dan semakin memasyarakatkan pertanian terpadu berwawasan lingkungan kepada anggota yang didampingi.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan