
Meningkatkan Ketangguhan Ekologis Komunitas Teritori. Demikian tema kegiatan Camping Aktivis yang diikuti oleh aktivis dari 3 Credit Union di wilayah Keuskupan Agung Makassar, yaitu CU Sauan Sibarrung, CU Mekar Kasih dan CU Mentari Kasih. Kegiatan ini dilangsungkan pada tanggal 6-8 Juni 2025 di lokasi perkemahan Paroki Ge’tengan, Tana Toraja.
Sesuai tema tersebut, kegiatan yang diikuti oleh lebih dari 400 orang peserta dari unsur Pengurus, Pengawas, Komite, Sangayoka atau Kerabat dan Manajemen 3 CUini bertujuan menanamkan kesadaran ramah lingkungan dan upaya-upaya untuk menjadi promotor pertobatan ekologis di komunitas teritori masing-masing aktivis. Pada kegiatan ini CU Mekar Kasih mengirim 108 orang peserta yang sebagian besar di antaranya berasal dari KERABAT di 5 Kantor TP.
Kegiatan Camping Aktivis diawali dengan Misa Pembukaan pada tanggal 6 Juni jam 08.00 WITA secara konselebrasi yang dipimpin oleh Uskup Agung KAMS (Keuskupan Agung Makassar), Mgr. Fransiskus Nipa, Pr. Dalam homilinya Mgr. Fransiskus Nipa menekankan pentingnya semangat kasih yang didasari kecintaan pada Tuhan diimplementasikan oleh para aktivis CU di lingkungannya. Salah satu implementasi yang bisa dilakukan adalah menerapkan semangat ekologi di komunitas masing-masing.
Setelah misa pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan seremonial pembukaan yang diawali sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan Pastor Paroki Ge’tengan, P. Marselinus Lolo Tandung, Pr, selaku tuan rumah lokasi kegiatan. Kemudian diikuti dengan sambutan Ketua Komisi PSE (Pengembangan Sosial Ekonomi) KAMS, P. Cakra Arung Raya, Pr, sambutan dari penasihat ketiga Credit Union sekaligus Direktus Caritas Indonesia, P. Fredy Rante Taruk, Pr, Sambutan dari Bupati Tana Toraja dr. Zadrak Tombeg dan Sambutan terakhir dari Uskup Agung KAMS, Mgr. Fransiskus Nipa yang sekaligus didaulat untuk membuka kegiatan secara simbolis dengan cara memukul gendang yang sudah disiapkan, bersama para tamu undangan lainnya.
Kegiatan hari pertama diisi dengan seminar dengan topik kesadaran tentang ekologi yang disampaikan oleh Pr. Cakra Arung Raya, Pr dilanjutkan dengan P. Fredy Rante Taruk, Pr. Pada sesi sore sampai malam kegiatan diisi dengan talkshow mengenai peran aktivis khususnya Sangayoka dan Kerabat di Komunitas Teritorinya masing-masing. Talkhsow dipandu oleh Ketua Pengurus CU Sauan Sibarrung, Bapak Antonius Pararak, S.S., M.Si. Kemudian peserta diajak untuk melihat perkembangan upaya-upaya pemberdayaan terkait dengan ekologis yang dilakukan oleh 3 CU saat ini, dipandu oleh P. Fredy Rante Taruk, Pr, bersama tiga Deputi yang membidangi pemberdayaan dari ketiga CU. Kegiatan hari pertama ditutup dengan makan malam dan rekreasi bersama.
Hari kedua Camping Aktivis diisi dengan kegiatan outbond yang melibatkan seluruh peserta lalu dilanjutkan dengan presentasi dari vendor IT yang digunakan ketiga CU tentang perkembangan teknologi informasi di sektor keuangan saat ini, serta lebih mengenal aplikasi ESCETE SuperApps yang mulai digunakan oleh ketiga CU. Pada sesi sore sampai malam sesi diisi dengan kegiatan demo keterampilan pemberdayaan dari beberapa aktivis yang menjadi narasumber. Sejumlah keterampilan yang ditampilkan dalam sesi demo antara lain: teknik inseminasi buatan, pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil), hair do, pembuatan keripik jagung dan lain-lain. Walaupun saat sesi demo hujan deras mengguyur lokasi kegiatan, para peserta tetap antusias mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
Pada hari ketiga kegiatan Camping Aktivis yang bertepatan dengan hari raya Pentakosta, kegiatan diawali dengan Misa bersama umat Paroki Ge’tengan. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan penanaman pohon di sekitar lokasi gereja Ge’tengan. Peserta dibagi menjadi 3-4 orang per bibit pohon dan diarahkan ke lubang tanam yang sudah disiapkan panitia. Setelah semua peserta berada pada lokasi tanam masing-masing, penanaman pohon pun dilakukan secara serempak. Bibit pohon yang ditanam antara lain: Cemara, Alpukat dan Mahoni. Selain sebagai tanda mata dari peserta Camping Aktivis untuk umat di Paroki Ge’tengan, kegiatan penanaman pohon ini juga menjadi wujud kepedulian kepada lingkungan, selaras dengan tema kegiatan.
Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan demo keterampilan pemberdayaan yang tersisa dan pembacaan RTL (Rencana Tindak Lanjut) kegiatan. Sebelumnya, para peserta sudah diminta mengisi rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan di teritori dan CU masing-masing sejak hari kedua pelatihan pada formulir google yang sudah disiapkan. Jadi pada hari ketiga fasilitator kegiatan, P. Fredy Rante Taruk, Pr, tinggal membacakan rekapitulasi jawaban peserta.

Berbagai ide dan pemikiran untuk meneruskan semangat ekologi di komunitas masing-masing disampaikan oleh para peserta. Beberapa jawaban yang disampaikan antara lain: memanfaatkan lahan kosong dengan menanam sayuran, melakukan pertanian secara organik, memberi edukasi kepada anggota tentang pentingnya menjaga lingkungan seperti mengurangi sampah plastik, lebih hemat dalam penggunaan energi dan sejumlah rencana aksi lainnya. Tagline camping aktivis yaitu “menjadi promotor pertobatan ekologis” rupanya benar-benar dihayati oleh aktivis dan menjadi semangat yang akan diteruskan dengan tindakan nyata sepulang dari Camping Aktivis ini.
Kegiatan Camping Aktivis memanfaatkan lapangan di depan gereja pusat Paroki Ge’tengan yang biasanya memang dijadikan lokasi perkemahan. Tenda-tenda yang digunakan peserta, baik tenda untuk tempat tidur maupun tenda utama yang digunakan untuk lokasi pertemuan, disiapkan oleh manajemen dan aktivis dari CU Sauan Sibarrung selaku tuan rumah kegiatan. Rentang usia peserta kegiatan cukup bervariasi mulai dari mereka yang berusia 20 tahun sampai di atas 60 tahun, dan semuanya bersemangat mengikuti kegiatan walaupun harus tidur di dalam tenda-tenda.
Para peserta sangat mengapreasiasi terlaksananya kegiatan ini karena memberikan banyak manfaat khususnya sebagai aktivis di komunitas masing-masing dan berharap kegiatan Camping Aktivis ini akan menjadi kegiatan rutin sekaligus menjadi wadah bertemunya para aktivis dari ketiga CU.
Seluruh rangkaian kegiatan Camping Aktivis ditutup dengan doa dan makan siang bersama. Setelah itu para peserta pun pamit untuk kembali ke CU dan komunitas masing-masing membawa semangat baru sebagai aktivis gerakan Credit Union yang semakin handal dan berwawasan ekologis.
Tinggalkan Balasan