Orang Muda Katolik adalah generasi masa depan dan ujung tombak Gereja. Oleh karena itu orang muda harus dibekali dengan pemahaman mengenai literasi keuangan khususnya pentingnya perencanaan keuangan yang akan berdampak pada pembuatan keputusan keuangan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada tanggal 17 Juni 2022 lalu CU Mekar Kasih bekerja sama dengan Komisi Kepemudaan KAMS (Keuskupan Agung Makassar) menyelenggarakan pendidikan Cakap Keuangan (Financial Literacy) untuk OMK (Orang Muda Katolik). Pendidikan ini menyasar OMK dari paroki-paroki di kota Makassar.
Dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan, Ketua Komisi Kepemudaan KAMS, RD. Alfius Tandi Rassing menyampaikan harapan-harapan kepada peserta agar memanfaatkan ilmu dari pendidikan Cakap Keuangan untuk sejak awal membiasan diri mengatur keuangannya dengan bijaksana serta memiliki perencanaan keuangan minimal untuk dirinya sendiri dan ke depannya bisa menjadi berkat bagi orang lain.
Materi pendidikan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan orang muda. Peserta dilatih untuk menghitung aset yang dimiliki saat ini. Peserta juga diberikan pengetahuan mengenai strategi membangun aset (misalnya tabungan) dan rambu-rambu keuangan yang harus dilalui dalam perencanaan keuangan.
Perjalanan membangun aset dan mencapai tujuan keuangan tidak selalu berjalan mulus. Kadang terjadi peristiwa tidak terduga yang membuat perencanan keuangan kita terganggu, misalnya terjadi pengeluaran tiba-tiba yang berjumlah besar. Untuk mengantisipasi hal tersebut, peserta juga diberikan pengetahuan mengenai pentingnya membangun Dana Darurat (Emergency Fund).
Pendidikan Cakap Keuangan ini diselenggarakan di Wisma Serui Jl. Serui Kecamatan Wajo, Makassar dan dihadiri oleh 22 orang peserta. Fasilitator pendidikan adalah Theodorus Siara Pandiri, Manajer TP Makassar.
Mewujudkan misi visi sebagai lembaga pemberdayaan sosial dan ekonomi masyarakat, CU Mekar Kasih terus memberikan pendampingan kepada anggota dan masyarakat termasuk orang muda. Semakin awal mereka mengenal ilmu tentang kecakapan keuangan, semakin cerdas mereka dalam mengambil keputusan-keputusan keuangan guna mewujudkan tujuan keuangan di masa depan.
Meskipun belum semua orang muda ini memiliki penghasilan sendiri, pendidikan cakap keuangan sangat dibutuhkan dalam pembentukan pola pikir serta keterampilan dalam mengelola keuangan yang tantangannya semakin besar dari waktu ke waktu.
Tinggalkan Balasan